Liputan6.com, New Orleans – Jangan coba-coba memakan telur rebus yang dihangatkan di microwave jika tak ingin makanan itu meledak di mulut Anda.

Kejadian tersebut pernah terjadi di Amerika Serikat. Insiden itu terjadi saat seorang pelanggan restoran menggigit sebuah telur rebus yang telah dihangatkan di microwave.

Seketika, telur itu meledak di mulutnya. Pelanggan itu pun menggugat restoran tersebut karena mengalami luka bakar di mulut dan menderita gangguan pendengaran akibat bunyi ledakan.

Perusahaan berbasis di San Francisco yang bergerak di bidang akustik, Charles M Salter Associates, dijadikan saksi ahli dalam proses pengadilan kasus tersebut.

Dikutip dari Live Science, Jumat (8/12/2017), mereka dilibatkan dalam persidangan itu untuk menjawab pertanyaan: Bisakah telur yang meledak menciptakan gelombang tekanan yang cukup kuat untuk menyebabkan kerusakan pendengaran?

Dalam sebuah artikel yang dipaparkan dalam 174th Meeting of the Acoustical Society of America, peneliti Anthony Nash, wakil presiden Chalres M Salter Associates, dan konsultan akustik perusahaan Lauren von Blohn, menjelaskan hasil penelitian mereka soal telur yang meledak.

Dalam penelitiannya, Nash dan Blohn secara terpisah menguji coba hampir 100 telur rebus. Karena telur terkadang meledak saat masih dimasak di microwave, mereka pun meletakkannya ke dalam kaus kaki tipis sebelum di masukkan ke dalam gelas berisi air untuk dipanaskan.

Kemudian mereka mengeluarkan telur dari microwave dan meletakkanya di lantai. Menggunakan mikrofon dengan jarak yang tepat, mereka menusuk telur tersebut dengan termometer daging. Seperti yang telah diperkirakan, beberapa telur itu pun meledak.

Suara yang mereka rekam pun cukup keras, dengan tekanan gelombang puncaknya antara 86 dan 113 desibel. Menurut para peneliti, meski telur itu menghasilkan suara ledakan yang kencang, kemungkinannya rendah untuk merusak pendengaran dalam satu letusan.

1 dari 2 halaman

Penyebab Meledaknya Telur

Jika kita memasukkan kentang ke dalam microwave tanpa menusuk kulitnya terlebih dahulu, tekanan uap bisa terbentuk di bawah kulitnya dan menyebabkan kentang meledak.

Menurut para peneliti, itu adalah mekanisme sederhana untuk menghasilkan sebuah ledakan, mirip dengan granat yang meledak dan menghancurkan cangkang luar senjata tersebut.

Namun telur rebus tak memiliki kulit dengan kekuatan seperti kentang. Para peneliti pun mengemukakan penjelasan mereka soal bagaimana telur rebus yang dipanaskan bisa meledak.

Mereka menemukan bahwa kuning telur memanas lebih cepat dibanding air yang ada di  sekitarnya. Kantong-kantong mikroskopis di dalamnya pun terjebak di dalam protein dan menjadi sangat panas.

Dalam tekanan udara normal, kantong-kantong itu memiliki ruang untuk berkembang dan berubah menjadi uap. Tapi dalam telur, mereka terjebak dalam protein dan memaksa kantong air itu tetap cair meski suhu sangat tinggi.

Namun saat kita “mengganggu” salah satu kantong air itu — dengan menggigit atau menusuknya — maka molekul air lain mengisi kekosongan itu. Mereka akan menyebar, mengganggu jaringan di sekitarnya, dan membiarkan kantong lain berubah fase secara bersamaan dalam waktu cepat.

Bom gelembung koletif yang dihasilkan merobek telur menjadi pecahan kecil, menyerupai ledakan yang dihasilkan akibat tekanan.

“Bagi seseorang, telur itu terlihat meledak,” ujar para peneliti dalam artikel itu.

“(Namun), mungkin lebih tepat menggambarkan fenomena tersebut sebagai air panas yang mendidih dengan cepat,” imbuh mereka.

Sumber : http://global.liputan6.com/read/3189084/telur-yang-dipanaskan-di-microwave-bisa-meledak-di-mulut-kenapa

Load More Related Articles
Comments are closed.